Lorong Peninggalan Arsitektur Bena

Lorong Kanan Kampung Bena: Rumah Adat

Tamu yang berkunjung ke Bena sebelum memasuki kawasan dikenai sumbangan berupa retribusi karcis masuk sebesar Rp. 20.000 per orang

Di kantor resepsionis, Anda dapat bertanya dan meminta informasi lainnya

Kemudian anda akan dikenakan semacam selendang khas Bena, sebagai ciri bahwa yang berkunjung adalah tamu.

Ciri ini dimaksudkan untuk membedakan antara tamu dan bukan tamu, sehingga warga bisa memberikan layanan yang maksimal.

Dari pelataran paling depan, anggap titik elevasi 0,00 Anda bisa masuk melalui lorong kanan, tangga tengah dan lorong samping.

Biasanya warga menggunakan jalur kanan dan kiri sebagai akses kerumah adat mereka.

Sedangkan jalur tengah dengan menaiki anak tangga diperuntukkan untuk tamu yang berkunjung. Namun, itu terserah pengunjung apakah memilih jalur kanan atau kiri.

Pada jalur kanan, jalur ini tidak rata sepenuhnya tetapi memiliki beda tinggi tau terasering.

Disepanjang jalur kanan, ada sederetan rumah dengan bentuk yang sama.

Di teras rumah tampak warga melaksanakan kegiatan menenun dan memajang hasil tenunan, barang kerajinan manik-mani dan lainnya.